Skip to main content

Posts

Senja Bercampur Secangkir Kopi

Senja tak melulu terisi makna Begitupun secangkir kopiku sore ini Kadang begitu terasa nikmat Tapi kadang terasa kelu Bahkan malah sering tak berasa apa-apa Namun saat ini senja dan kopiku terasa nikmat Kegelisahan-kegelisahan terasa menepi dengan ikhtiar kita saat ini Disebuah sudut kecil bernama tindakan Nikmati saja kopimu saat ini Pahami prosesnya lalu hayati Agar setiap sruput demi sruput terasa benar Tentang mimpi-mimpi kita yang sudah terlanjur kita umbar Kita harus malu pada diri, bila saat ini kita merasa lelah Katanya kita rindu tantangan Katanya kita sudah bosan dengan keadaan Baru sejengkah melangkah saja kita sudah merasa kalah. Payah... Sekali lagi kita nikmati prosesnya Sampai kegagalan demi kegagalan muak terhadap kita. Purwokerto, 1 Maret 2019
Recent posts

Hujan dan Secangkir Kopi

Secangkir kopi menemaniku dalam guratan kenangan masa lalu Dia terus membayang bersama derasnya air hujan Semakin ku berusaha melupakan justru semakin ku tenggelam dalam ingatan Kau selalu akan kusimpan dalam ingatan meski dalam memori yang berbeda Pada suatu hari ini akan ku ceritakan semua Tentang kerinduanku padamu Dalam rasa yang sederhana Rasa dimana ku bisa mendekap khayal Meski penuh ketidakberdayaan Di atas ketidakkaruan rasa akan ku sisakan waktu waktu yang selama ini hilang terlindas cita Sekarang dekap aku, aku akan diam menuruti waktumu Purwokerto, 21 Maret 2019

Melepasmu

Dulu hari-hariku penuh warna Penuh dengan segala cerita Ceritaku dan kamu Hadir selalu dalam bentuk berbeda                                                   Dulu, bahkan kita saling beradu harap Sampai menerobos batas cakrawala Terbuai dengan mimpi-mimpi kita Mencoba meraihnya berdua Namun pada akhirnya kita harus sama-sama rela Untuk saling melupakan Kita tahu ini tidak mudah Tapi kita harus memaksa diri untuk saling membenci Membeci pada orang yang kita cinta Membenci pada asmara yang tak tahu arahnya Sokanegara, 20 Maret 2019

Di Atas Lamunan Kata

Menerobos gelap malam ditemani khayalan Mengundang semerbak bau harum terpancar, mendekap ingatan Di sebuh kota lama yang dulu pernah kita impikan Tentang hari-hari dengan sejuta kisah Menguak dinding demi dinding ketakutan  tentang hidup yang terus berjalan  juga tentangnya yang penuh tanda tanya Bosan dengan dengan itu semua Aku ingin pergi jauh meninggalkan ingin Meredupkan cita, merobohkan kesombongan Dan menaklukan keangkuhan   Biarkan saja tersisih, toh hidup juga soal rasa Bukan persepsi kata Pada akhirnya juga ku katakan Di atas lamunan kata aku hidup Dan di atas kata-kata juga kelak aku kembali 19 Maret 2019

Kau Mampu Getarkan Jiwa

Aku tak tahu harus dengan cara apa Kalulah puisi ternyata juga tak bisa melukiskan baikmu Kau mampu menggetarkan kokohnya gunung Membuat hutan kelimpungan Hingga mengundang angin untuk mengatakan "aku menyanyangimu kasihku" Tidakkah kau dengar detak jantung ini mengencang Saat kau berusaha lari menjauh Karena aku hanya ingin kau tetap disini Hingga nanti, hingga kita tak sama-sama sanggup lagi. Pajerukan 26 Agustus 2018

Terbaik

Dia memang bukan orang tercantik Namun sampai hari ini dia yang terbaik Tidak mudah mengahadapi orang seperti aku Manusia batu, keras kepala Nyatanya dia terus bertahan Bahkan ketika aku menyuruh dia untuk pergi Dia tetap disini menungguku Adakah orang lain di luar sana? Aku tak yakin ada orang yang seperti itu Karena dia kasih hebatku 20/5/18

Rindu yang itu itu saja

Mendung mengandung rindu Dengan gumpalan rasa ingin bertemu Apakah kau merasakan hal yang sama Atau ini hanya rasaku saja kelewat batas Kau seakan biasa Mungkin karena tabiat wanita Biasa mengolah segala rasa Hari kemarin aku rindu Begitu juga hari ini Rindu dengan yang itu itu saja Betah tinggal di angan Tanpa mau lepas walau hanya sekejap Kapan rindu itu akan bertemu Aku pun tak tahu Sudah belajarlah mengalir Biar rindu itu terhanyut Lalu rindu kita akan berjumpa Di pojok sekolah yang dulu kita sering bertemu.